Kamis, 02 Agustus 2012

target='_blank' Peradaban Islam Periode Madinah


   PERADABAN ISLAM PERIODE MADINAH

A.DAKWAH RASULULLAH
Islam dari awal periode Madinah sudah menunjukkan budaya dan peradaban yang direfleksikan ke dalam dunia politik, ekonomi dan teknologi dan lain-lain. Islam pada periode Madinah telah meletakkan nilai-nilai dasar filosofi kehidupan yang disampaikan langsung oleh Rasulullah SAW yangnantinya akan mempengaruhi kehidupan masyarakat Islam dunia dengan peradaban dan budaya khasIslam.
Kemajuan peradaban Islam tidak lepas dari pengembangan eksistensi dari masyarakat Islam yang majemuk, dan terus berkembang sesuai dengan dinamika dunia pada saat itu, Islam hadir di tengah-tengah masyarakat yang tidak mempunyai landasan yang kuat dan tidak memiliki pegangan akan nilai-nilai kearifan dan kebijaksanaan, Islam memberikan paradigma baru kepada dunia di awal-awalkenabian dan memberikan kontribusi besar bagi perkembangan dan kemajuan peradaban dunia lewatpenafsiran dalil yang tersurat dengan media alam raya yang kemudian dijadikan sebagai bukti kepadaseluruh umat manusia bahwa yang disampaikan oleh Islam lewat Nabi Muhammad SAW adalah sebuahkebenaran yang nyata, dan dalil-dalil Al-Quran itu dapat dibuktikan dengan kemajuan teknologi danperkembangan dunia ilmu pengetahuan.                                                              
Rasulullah SAW diutus oleh SWT bukan hanya untuk bangsa Arab,tetapi untuk seluruh umat manusia di dunia,Allah SWT berfirman:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ
Artinya:
            “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi    semesta alam.” (Q.S.Al-Anbiya’,21 : 107)

            Peradaban Islam di mulai dari periode Madinah, MasyarakatIslam periode tersebut sudah mengenal peradaban, dan mulai berbudaya. Peradaban itu dimulai dengansistem pemerintah yang sudah terbentuk ( politik Islam ) di bawah kekuasaan dan komando Nabi BesarMuhammad SAW. Selanjutnya masa-masa kejayaan Islam adalah pada saat khalifah, pada masa khalifahtersebut Islam menjadi sangat kuat, masyarakat hidup dalam kesejahteraan cita-cita masyarakat madaniyang merupakan tujuan kita saat ini sudah terbentuk saat kekhalifaan, terlebih pada masa Khalifah BaniUmayyah. Islam mengalami kemajuan peradaban dan budaya yang dimiliki masyarakat Islam sangat luasdan beragam, sehingga masyarakat Islam pada masa itu di kenal dengan kekayaan budayanya.Islam Fase Madinah; Kesempurnaan Agama Islam Secara tentatif bahwa masyarakat Islam padakurun Mekkah belum lagi tercipta sebagai sebuah komunitas yang mandiri dan bebas dari urusan Bani.Negara Islam juga belum terbentuk pada dakwah islam fase Mekkah. Ajaran Islam pada fase Mekkahbercirikan tauhid dan dalam titik tertentu terjadi radikalisasi makna dalam pandangan Arab jahiliyyahyang berimplikasi mengguncang tataran sosio-religius penduduk Mekkah. Kita akan melihat bagaimanaciri umum ajaran Islam dan masyarakat Islam berkembang pada fase Madinah Hijrah ke Madinahtidaklah terwujud begitu saja (atau sekonyongkonyong). Ada beberapa pra-kondisi seperti Bai`at Aqabah(pertama dan kedua). Kedua Ba`iat ini merupakan batu-batu pertama bagi bangunan negara Islam.Kehadiran Rasulullah SAW melalui peristiwa hijrah ke dalam masyarakat Madinah yang majemuk amatmenarik untuk dibahas. Peta demografis Madinah saat itu adalah sebaagai berikut:
1. Kaum Musliminyang terdiri dari Muhajirin dan Anshar
2. Anggota suku Aus dan Khazraj yang masih berada pada tingkatnominal    muslim, bahkan ada yang secara rahasia memusuhi Nabi saw.
3. Anggota suku Aus dan Khazrajyang masih menganut paganisme
4. Orang-orang Yahudi yang terbagi dalam tiga suku utama: BaniQainuqa, Bani Nadhir dan Bani Quraidloh.
 Kemajemukan komunitas tersebut tentu saja melahirkankonflik dan tension. Pertentangan suku Aus dan Khazraj sudah terlalu terkenal dalam sejarah Islam.Bahkan diduga diterimanya Rasul di Madinah (Yatsrib) dengan baik di kedua Bani tersebut karena keduaBani tersebut membutuhkan orang ketiga dalam konflik diantara mereka. Hal ini bisa dipahami dalammanajemen konflik politik. Adapun diterimanya Rasul oleh kaum Yahudi merupakan catatan tersendiri.Tentu saja Yahudi menerima Nabi dengan penuh kecurigaan tetapi pendekatan yang dilakukan Nabimampu menjinakkan mereka, paling tidak, sampai Nabi eksis di Madinah. Kemajemukan komunitasMadinah membuat Rasul melakukan negosiasi dan konsolidasi melalui perjanjian tertulis yang terkenaldengan Piagam Madinah.

B.Substansi dan strategi dakwah Raslullah SAW. Periode Madinah
Adapun substansi dan strategi dakah Rasulullah saw antara lain:
1. Membina masyarakat Islam melalui pertalian persaudaraan antara kaum Muhajjirin dengan kaum Anshar. Kaum Muhajirin yang jauh dari sanak keluarga dan kampung halaman mereka dipersaudarakan dengan kaum Anshar secara ikhlas dan hanya mengharap keridaan Allah SWT. Sebagai contoh, Abu Bakar dipersaudarakan dengan Harisah bin Zaid, Jafar bin Abi Thalib dipersaudarakan dengan Mu’az bin Jabal, dan Umar bin Khattab dipersaudarakan dengan Itbah bin Malik. Begitu seterusnya sehingga setiap orang dari Kaum Anshar dipersaudarakan dengan kaum Muhajirin.
2. Memellihara dan mempertahankan masyarakat Islam Dalam upaya menciptakan suasana tentram dan aman agar masyarakat muslim yang dibina itu dapat terpelihara dan bertahan, Rasulullah SAW membuat perjanjian persahabatan perdamaian dengan kaum Yahudi yang berdiam di kota Madinah dan sekitarnya. Tindakan ini belum pernah dilakukan oleh nabi dan rasul sebelumnya. Isi perjanjiannya sebagai berikut :
a. Kebebasan beragama bagi semua golongan dan masing-masing golongan mempunyai wewenang penuh terhadap anggits golongannya.
b. Semua lapisan, baik muslim maupun Yahudi harus tolong menolong dan saling mebantu untuk melawan siapa saja yang memerangi mereka. Semua wajib mempertahankan kota bila ada serangan dari luar
c. Kota Madinah adalah ota suci yang wajib dihormati oleh mereka yang terikat dengan perjanjian itu. Apabila terjadi perselisihan antara muslim dan Yahudi, maka urusan itu diserahkan kepada Allah SWT dan rasul(Al Qur’an dan sunah).
d. Mengakui dan mentaati kesatuan pimpinan untuk kota Madinah yang disetujui dipegang oleh Nabi Muhammad SAW.
3. Meletakkan dasar-daar politik ekonomi dan sosial untuk masyarakat Islam. Melalui wahyu yang turun di kota Madinah dimana sebagian besar berkaitan dengan pembinaan hukum Islam, Nabi Muhammad SAW dapat menetapkan dasar-dasar yang kuat bagi masyarakat muslim dalam berbagai aspek kehidupan, baik di lapangan politik,ekonomi, sosial, dan lain-lain.
Dengan diletakannya dasar-dasar yang berkala ini masyarakat dan pemerintahan Islam dapat mewujudkan nagari “ Baldatun Thiyibatun Warabbun Ghafur “ dan Madinah disebut “ Madinatul Munawwarah ”.

  PIAGAM MADINAH
Piagam Madinah sesungguhnya merupakan rangkaian penting dari prosesberdirinya negara Madinah, meskipun Nabi, selaku mandataris Piagam Madinah tidak pernahmengumumkan bahwa beliau mendirikan negara, dan tidak satupun ayat al-Qur'an yangmemerintahkan beliau untuk membentuk suatu negara.Dari sudut pandang ilmu politik, obyek yang dipimpin oleh Nabi saw.memenuhi syarat untukdisebut sebagai negara. Syarat berdirinya negara ialah ada wilayah, penduduk dan pemerintahan yangberdaulat. Kenyataan sejarah menunjukkan adanya elemen negara tersebut. Walhasil, setelah melaluiproses Ba`iat dan Piagam Madinah Nabi dipandang bukan saja sebagai pemimpin rohani tetapi jugasebagai kepala negara. Terbentuknya Negara Madinah Rasulullah membangun masyarakat baruLangkah pertama yang dilakukan Rsulullah SAW adalah membangun mesjid. Beliau terjun langsungdalam pembangunan mesjid itu, memindahkan bata dan bebatuan, seraya berkata :  Ya Allah, tidak adakehidupan yang lebih baik kecuali kehidupan akhirat. Maka ampunilah orang-orang Anshar danMuhajirin. Beliau juga membangun beberapa rumah disisi mesjid, dindingnya dari susunan batu danbata, atapnya dari daun korma yang disangga beberapa batang pohon. Itu adalah bilik-bilik untuk istri-istri beliau. Setelah semuanya beres, maka beliau pindah dari rumah Abu Ayyub kerumah itu. Mesjid itubukan hanya merupakan tempat sholat semata, tapi juga merupakan sekolahan bagi orang-orangMuslim untuk menerima pengajaran islam dan bimbingan-bimbingannya, sebagai balai pertemuan dantempat untuk mempersatukan berbagai unsur kekabilahan dan sisa-sisa pengaruh perselisihan semasa jahiliyah. Disamping semua itu, mesjid tersebut juga berfungsi sebagai tempat tinggal orang-orangMuhajirin yang miskin, yang datang ke Madinah tanpa memiliki harta, tidak punya kerabat dan masihbujangan atau belum berkeluarga. Disamping membangun mesjid sebagai tempat untukmempersatukan umat manusia, Rasulullah SAW juga mengambil tindakan yang sangat monumentaldalam sejarah, yaitu usaha mempersatukan antara orang-orang Muhajirin dan Anshar.Beliau mempersaudarakan orang-orang Muhajirin dan Anshar agar saling tolong menolong,saling mewarisi harta jika ada yang meninggal dunia disamping kerabatnya. Maka persaudaraan ini,membuat fanatisme jahiliyah menjadi cair dan tidak ada sesuatu yang dibela kecuali islam. Disamping ituagar perbedaanperbedaan keturunan, warna kulit dan daerah tidak mendominasi, agar seseorang tidakmerasa lebih unggul dan merasa lebih rendah kecuali karena ketakwaan. Rasulullah menjadikanpersaudaraan ini sebagai suatu ikatan yang harus benar-benar dilaksanakan. Bukan sekedar isapan jempol dan omong kosong semata. Melainkan harus merupakan tindakan nyata yang mempertautkandarah dan harta. Saling mengasihi dan memberikan pertolongan dalam persaudaraaan ini. Rasulullahmempersaudarakan mereka dengan ketentuan ketentuan agama islam atas keridhaan Allah SWT.                                                                                                            Dengan hikmah kepintarannya ini, rasulullah telah berhasil memancangkan sendi-sendi masyarakat yangbaru. Beliau juga menganjurkan agar mereka menshadaqahkan hartanya, dan juga menganjurkanmereka agar menahan diri dan tidak suka meminta-minta, kecuali terpaksa, dan menyeru agarsenantiasa sabar dan merasa puas. Begitulah cara beliau mengangkat moral dan spirit mereka,membekali mereka dengan nilai-nilai yang tinggi. Sehingga mereka tampil sebagai sosok yang ideal danmanusia yang sempurna. Dengan cara ini Nabi SAW mampu membangun sebuah masyarakat yang baru
di Madinah. Suatu masyarakat yang mulia lagi mengagumkan yang dikenal sejarah. Dasar kedua adalahsarana terpenting untuk mewujudkan rasa persaudaraan tsb, yaitu tempat pertemuan. Sarana yangdimaksud adalah masjid, tempat untuk melakukan ibadah kepada Allah SWT secara berjamaah, yang juga dapat digunakan sebagai pusat kegiatan untuk berbagai hal, seperti belajarmengajar, mengadiliperkara-perkara yang muncul dalam masyarakat, musyawarah, dan transaksi dagang. Nabi SAWmerencanakan pembangunan masjid itu dan langsung ikut membangun bersama-sama kaum muslimin.Masjid yang dibangun ini kemudian dikenal sebagai Masjid Nabawi. Ukurannya cukup besar, dibangun diatas sebidang tanah dekat rumah Abu Ayyub al-Anshari. Dindingnya terbuat dari tanah liat, sedangkanatapnya dari daun-daun dan pelepah kurma. Di dekat masjid itu dibangun pula tempat tinggal Nabi SAWdan keluarganya.Dasar ketiga adalah hubungan persahabatan dengan pihak-pihak lain yang tidak beragamaIslam. Di Madinah, disamping orang-orang Arab Islam juga masih terdapat golongan masyarakat Yahudidan orang-orang Arab yang masih menganut agama nenek moyang mereka. Agar stabilitas masyarakatdapat diwujudkan, Nabi Muhammad SAW mengadakan ikatan perjanjian dengan mereka. Perjanjiantersebut diwujudkan melalui sebuah piagam yang disebut dengan Mîsâq Madînah atau PiagamMadinah. Isi piagam itu antara lain mengenai kebebasan beragama, hak dan kewajiban masyarakatdalam menjaga keamanan dan ketertiban negerinya, kehidupan sosial, persamaan derajat, dandisebutkan bahwa Rasulullah SAW menjadi kepala pemerintahan di Madinah. Masyarakat yang dibentukoleh Nabi Muhammad SAW di Madinah setelah hijrah itu sudah dapat dikatakan sebagai sebuah negara,dengan Nabi Muhammad SAW sebagai kepala negaranya. Dengan terbentuknya Negara Madinah, Islammakin bertambah kuat. Perkembangan Islam yang pesat itu membuat orang-orang Mekah menjadiresah. Mereka takut kalau-kalau umat Islam memukul mereka dan membalas kekejaman yang pernahmereka lakukan. Mereka juga khawatir kafilah dagang mereka ke Suriah akan diganggu atau dikuasaioleh kaum muslimin. Untuk memperkokoh dan mempertahankan keberadaan negara yang barudidirikan itu, Nabi SAW mengadakan beberapa ekspedisi ke luar kota, baik langsung di bawahpimpinannya maupun tidak. Hamzah bin Abdul Muttalib membawa 30 orang berpatroli ke pesisir L.Merah. Ubaidah bin Haris membawa 60 orang menuju Wadi Rabiah. Sa'ad bin Abi Waqqas ke Hedzjazdengan 8 orang Muhajirin. Nabi SAW sendiri membawa pasukan ke Abwa dan disana berhasil mengikatperjanjian dengan Bani Damra, kemudian ke Buwat dengan membawa 200 orang Muhajirin dan Anshar,dan ke Usyairiah. Di sini Nabi SAW mengadakan perjanjian dengan Bani Mudij.Ekspedisi-ekspedisi tersebut sengaja digerakkan Nabi SAW sebagai aksi-aksi siaga dan melatihkemampuan calon pasukan yang memang mutlak diperlukan untuk melindungi dan mempertahankannegara yang baru dibentuk. Perjanjian perdamaian dengan kabilah dimaksudkan sebagai usahamemperkuat kedudukan Madinah.
Kendati Nabi dan pengikutnya sudah hijrah ke Madinah, orang Kuraisy terus mengganggu mereka. Sementara itu kaum Yahudi di Madinah iri melihat kondisi militer, politik, dan ekonomi kaum muslim semakin baik. Mereka lantas bersekongkol dengan kaum Kuraisy untuk melumpuhkan kaum muslim. Karena kaum muslim semakin terancam, Allah mengizinkan mereka untuk berperang (Q.22:39-41). Setelah mendapat izin Allah Swt., Nabi dan kaum muslim lalu memerangi orang Kuraisy dan Yahudi. Ada beberapa peperangan yang dipimpin Nabi, misalnya Perang Badr, Perang Uhud, Perang Khandaq (parit), dan Fath Makkah

Perang Badar
Perang Badar yang merupakan perang antara kaum muslimin Madinah dan kaun musyrikin QuraisyMekah terjadi pada tahun 2 H. Perang ini merupakan puncak dari serangkaian pertikaian yang terjadiantara pihak kaum muslimin Madinah dan kaum musyrikin Quraisy. Perang ini berkobar setelah berbagaiupaya perdamaian yang dilaksanakan Nabi Muhammad SAW gagal. Tentara muslimin Madinah terdiri
dari 313 orang dengan perlengkapan senjata sederhana yang terdiri dari pedang, tombak, dan panah.Berkat kepemimpinan Nabi Muhammad SAW dan semangat pasukan yang membaja, kaum musliminkeluar sebagai pemenang. Abu Jahal, panglima perang pihak pasukan Quraisy dan musuh utama NabiMuhammad SAW sejak awal, tewas dalam perang itu. Sebanyak 70 tewas dari pihak Quraisy, dan 70orang lainnya menjadi tawanan. Di pihak kaum muslimin, hanya 14 yang gugur sebagai syuhada.Kemenangan itu sungguh merupakan pertolongan Allah SWT (QS. 3: 123).

وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ بِبَدْرٍ وَأَنْتُمْ أَذِلَّةٌ فَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya:
           “Dan sungguh,Allah telah menolong kamu dalam perang badar, padahal kamu dalam keadaan lemah.karena it bertakwalah kepada allah,agar kamu mensyukuri-Nya.”

Orang-orang Yahudi Madinahtidak senang dengan kemenangan kaum muslimin. Mereka memang tidak pernah sepenuh hatimenerima perjanjian yang dibuat antara mereka dan Nabi Muhammad SAW dalam Piagam Madinah.Sementara itu, dalam menangani persoalan tawanan perang, Nabi Muhammad SAW memutuskan untukmembebaskan para tawanan dengan tebusan sesuai kemampuan masing-masing. Tawanan yang pandaimembaca dan menulis dibebaskan bila bersedia mengajari orang-orang Islam yang masih buta aksara.Namun tawanan yang tidak memiliki kekayaan dan kepandaian apa-apa pun tetap dibebaskan juga.Tidak lama setelah perang Badar, Nabi Muhammad SAW mengadakan perjanjian dengan suku Baduiyang kuat. Mereka ingin menjalin hubungan dengan Nabi SAW karenan melihat kekuatan Nabi SAW.Tetapi ternyata suku-suku itu hanya memuja kekuatan semata. Sesudah perang Badr, Nabi SAW jugamenyerang Bani Qainuqa, suku Yahudi Madinah yang berkomplot dengan orangorang Mekah. Nabi SAWlalu mengusir kaum Yahudi itu ke Suriah.

Perang Uhud
Perang yang terjadi di Bukit Uhud ini berlangsung pada tahun 3 H. Perang ini disebabkan karenakeinginan balas dendam orang-orang Quraisy Mekah yang kalah dalam perang Badr. Pasukan Quraisy,dengan dibantu oleh kabilah Tihama dan Kinanah, membawa 3.000 ekor unta dan 200 pasukan berkudadi bawah pimpinan Khalid bin Walid. Tujuh ratus orang di antara mereka memakai baju besi. Adapun jumlah pasukan Nabi Muhammad SAW hanya berjumlah 700 orang. Perang pun berkobar. Prajurit-prajurit Islam dapat memukul mundur pasukan musuh yang jauh lebih besar itu. Tentara Quraisy mulaimundur dan kocar-kacir meninggalkan harta mereka. Melihat kemenangan yang sudah di ambang pintu,pasukan pemanah yang ditempatkan oleh Rasulullah di puncak bukit meninggalkan pos mereka danturun untuk mengambil harta peninggalan musuh. Mereka lupa akan pesan Rasulullah untuk tidakmeninggalkan pos mereka dalam keadaan bagaimana pun sebelum diperintahkan. Mereka tidak lagimenghiraukan gerakan musuh. Situasi ini dimanfaatkan musuh untuk segera melancarkan seranganbalik. Tanpa konsentrasi penuh, pasukan Islam tak mampu menangkis serangan. Mereka terjepit, dansatu per satu pahlawan Islam berguguran. Nabi SAW sendiri terkena serangan musuh. Sisa-sisa pasukanIslam diselamatkan oleh berita tidak benar yang diterima musuh bahwa Nabi SAW sudah meninggal.Berita ini membuat mereka mengendurkan serangan untuk kemudian mengakhiri pertempuran itu.Perang Uhud ini menyebabkan 70 orang pejuang Islam gugur sebagai syuhada.
 
Perang Khandaq
Perang yang terjadi pada tahun 5 H ini merupakan perang antara kaum muslimin Madinah melawanmasyarakat Yahudi Madinah yang mengungsi ke Khaibar yang bersekutu dengan masyarakat Mekah.Karena itu perang ini juga disebut sebagai Perang Ahzab (sekutu beberapa suku). Pasukan gabungan initerdiri dari 10.000 orang tentara. Salman al-Farisi, sahabat Rasulullah SAW, mengusulkan agar kaummuslimin membuat parit pertahanan di bagian-bagian kota yang terbuka. Karena itulah perang inidisebut sebagai Perang Khandaq yang berarti parit. Tentara sekutu yang tertahan oleh parit tsbmengepung Madinah dengan mendirikan perkemahan di luar parit hampir sebulan lamanya.Pengepungan ini cukup membuat masyarakat Madinah menderita karena hubungan mereka dengandunia luar menjadi terputus. Suasana kritis itu diperparah pula oleh pengkhianatan orang-orang YahudiMadinah, yaitu Bani Quraizah, dibawah pimpinan Ka'ab bin Asad. Namun akhirnya pertolongan AllahSWT menyelamatkan kaum muslimin. Setelah sebulan mengadakan pengepungan, persediaan makananpihak sekutu berkurang. Sementara itu pada malam hari angin dan badai turun dengan amat kencang,menghantam tentara dan sekutu. menerbangkan Sehingga kemah-kemah terpaksa dan seluruhperlengkapan mereka menghentikan pengepungan dan kembali ke negeri masing-masing tanpa suatuhasil. Para pengkhianat Yahudi dari Bani Quraizah dijatuhi hukuman mati. Hal ini dinyatakan dalam Al-Qur'an surat Al-Ahzâb: 25-26.

Perjanjian Hudaibiyah
Pada tahun 6 H, ketika ibadah haji sudah disyariatkan, hasrat kaum muslimin untuk mengunjungi Mekahsangat bergelora. Nabi SAW memimpin langsung sekitar 1.400 orang kaum muslimin berangkat umrahpada bulan suci Ramadhan, bulan yang dilarang adanya perang. Untuk itu mereka mengenakan pakaianihram dan membawa senjata ala kadarnya untuk menjaga diri, bukan untuk berperang. Sebelum tiba diMekah, mereka berkemah di Hudaibiyah yang terletak beberapa kilometer dari Mekah. Orang-orangkafir Quraisy melarang kaum muslimin masuk ke Mekah dengan menempatkan sejumlah besar tentarauntuk berjaga-jaga. Akhirnya diadakanlah Perjanjian Hudaibiyah antara Madinah dan Mekah, yang isinyaantara lain:
1. Kedua belah pihak setuju untuk melakukan gencatan senjata selama 10 tahun.
2. Bila adapihak Quraisy yang menyeberang ke pihak Muhammad, ia harus dikembalikan. Tetapi bila ada pengikutMuhammad SAW yang menyeberang ke pihak Quraisy, pihak Quraisy tidak harus mengembalikannya kepihak Muhammad SAW.
3. Tiap kabilah bebas melakukan perjanjian baik dengan pihak Muhammad SAWmaupun dengan pihak Quraisy.
4. Kaum muslimin belum boleh mengunjungi Ka'bah pada tahun tsb,tetapi ditangguhkan sampai tahun berikutnya.
5. Jika tahun depan kaum muslimin memasuki kotaMekah, orang Quraisy harus keluar lebih dulu. Kaum muslimin memasuki kota Mekah dengan tidakdiizinkan membawa senjata, kecuali pedang di dalam sarungnya, dan tidak boleh tinggal di Mekah lebihdari 3 hari 3 malam. Tujuan Nabi SAW membuat perjanjian tsb sebenarnya adalah berusaha merebutdan menguasai Mekah, untuk kemudian dari sana menyiarkan Islam ke daerah-daerah lain. Ada 2 faktor utama yang mendorong kebijaksanaan ini : Mekah adalah pusat keagamaan bangsa Arab, sehingga dengan melalui konsolidasi bangsa Arab dalam Islam, diharapkan Islam dapat tersebar ke luar. Apabilasuku Quraisy dapat diislamkan, maka Islam akan memperoleh dukungan yang besar, karena orang-orangQuraisy mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang besar di kalangan bangsa Arab. Setahun kemudianibadah haji ditunaikan sesuai perjanjian. Banyak orang Quraisy yang masuk Islam setelah menyaksikan ibadah haji yang dilakukan kaum muslimin, disamping juga melihat kemajuan yang dicapai olehmasyarakat Islam Madinah.Di sisi lain keberhasilan dakwah di madinah tak terlepas dari sosok sahabat nabi, yang bernama MUSH'AB BIN 'UMAIR. Beliau adalah salah satu sahabat nabi. Sebelum masuk hidayah tertanamdidadanya, beliau adalah seorang pemuda tampan, anak seorang bangsawan dan hartawan. pemudayang menjadi buah bibir warga mekah, khususnya para wanita. Ia lahir dan dibesarkan dalamkesenangan, dan tumbuh dalam lingkungannya. Sampai akhirnya hidayah Allah datang kepada beliau,dan beliau masuk islam dalam usia yang masih muda, sekira 24 tahun berbagai kesenangan dunia sertakekayaannya ia tinggalkan demi memilih islam sebagai agamanya. Seorang Mush'ab yang memilih hidupmiskin dan sengsara demi Islam sebagai tuntunan hidupnya Pemuda ganteng itu, kini telah menjadiseorang melarat dengan pakaiannya yang kasar dan usang, sehari makan dan beberapa hari menderitalapar. Sampai akhirnya Nabi Muhammad mengutus beliau sebagai sebagai duta dakwah pertama kemadinah. Sejarah mengisahkan betapa Al-Amin mempercayakan kepadanya. Mush'ab dipilih menjadiseorang utusan. Seorang duta pertama dalam Islam. Ada amanah indah yang harus segera ia tunaikan.Tugasnya mengajarkan tentang Islam kepada kaum Anshar yang telah beriman dan berbaiat kepadaRasulullah di Aqabah. Sebuah misi yang tentu saja tidak mudah. Saat itu telah 12 orang kaum Ansharyang beriman. Tak lama berselang, Allah yang maha besar, memperlihatkan hasil usaha sungguhsungguh dari seorang Mushaib. Berduyun-duyun manusia berikrar mengesakan Allah dan mengakuiRasulullah sebagai utusan Allah. Jika saat ia pergi ada 12 orang golongan kaum Anshar yang beriman,maka pada musim haji selanjutnya umat muslim Madinah mengirim perwakilan sebanyak 70 oranglakilaki dan 2 orang perempuan ke Makkah untuk menjumpai Nabi yang Ummi. Madinah semarakdengan cahaya. Usaha gigih yang diperbuat Mushab membuat Benih benih islam tersemai dengan suburdi madinah kesungguhan Musab bin Umair dalam berdakwah. Setiap hari dalam hidupnya senantiasamemberikan konstribusi baru bagi Islam di dalam dakwah dan jihad yang dilakukannya. Beliau adalah daipertama dalam Islam di kota Madinah. Di tangannyalah sebagian besar penduduk Madinah berhasildiislamkan. Dia adalah peletak pertama fondasi Negara Islam Madinah. Dia adalah kontributorsesungguhnya bagi Islam dan jamaah kaum Muslim

C. Hikmah Sejarah Dakwah Rasulullah SAW. Periode Madinah
      Hikmah sejarah dakwah Rasulullah SAW antara lain :
1. Dengan persaudaraan yang telah dilakukan oleh kaum Muhajirin dan kaum Anshardapat memberikan rasa aman dan tentram.
2. Persatuan dan saling menghormati antar agama
3. Menumbuh-kembangkan tolong menolong antara yang kuat dan lemah, yang kaya dan miskin
4. Memahami bahwa umat Islam harus berpegang menurut aturan Allah swt
5. memahami dan menyadaribahwa kita wajib agar menjalin hubungan dengan Allah swt dan antara manusia dengan manusia
6. Kita mendapatkan warisan yang sangat menentukan keselamatan kita baik di dunia maupun di akhirat.
7. Menjadikan inspirasi dan motivasi dalam menyiarkan agama Islam
8. Terciptanya hubungan yang kondusif
 D. Sikap dan Perilaku
     Sikap dan perilaku yang mencerminkan dakwah Rasulullah SAW antara lain :
1. mengimani dengan sebenar-benarnya bahwa Muhammad saw adalah rasul dan nabi    penutup para nabi
2. Mencintai Rasullulah saw
3. mensosialisasikan sunnah Nabi saw
4. Gemar dan senang membaca buku sejarah nabi-nabi
5. Memelihara silaturahmi dengan sesama manusia
6. Berkunjung ke tanah suci Mekkah atau Madinah untuk melihat/ menapak tilas perjuangan Nabi Muhammad saw
7. Mempelajari dan memahami Al Quran dan hadis-hadisnya
8. Senantiasa berjihad dijalan Allah
9. Aktif/ikut serta dalam acara kepanitiaan untuk memperingati hari-hari besar Islam
10. Merawat dan melestarikan tempat ibadah (masjid)
11. Menekuni dan mempelajari warisan Nabi saw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar