Rabu, 03 Oktober 2012

target='_blank' Kata Sambutan dan Contoh kata sambutan Hari kesaktian Pancasila



Tugas Bahasa Indonesia
Sambutan
Defenisi Sambutan
            Sambutan adalah pidato yang bertujuan memberikan tanggapan terhadap suatu kegiatan ataupun suatu acara. sambutan merupakan jenis pidato yang disampaikan secara tertulis atau lisan. Sambutan disampaikan oleh orang tertentu karena jabatan atau kedudukannya. Sambutan dapat didengarkan dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh sekolah atau tempat tinggal Anda. Kepala sekolah atau panitia akan memberikan sambutan saat mengadakan peringatan hari besar nasional atau kegiatan yang lain.
            Isi sambutan disesuaikan dengan situasi saat acara berlangsung . dalam hal ini, Anda sebagai pemberi sambutan harus memahami hal-hal apa saja yang harus dikemukakan termasuk siapa saja orang yang hadir. Selain itu, memperhatikan pula panjang pendeknya sambutan yang akan disampaikan. Jangan sampai sambutan yang akan anda berikan mengganggu acara inti. Begitupu bahasa dan gerak tubuh harus menunjang pembicaraan.

Langkah-langkah yang harus dipahami dalam memahami isi sambutan
v  Mendengarkan sambutan dengan seksama
v  Mencatat isi pokok sambutan.
Isi pokok sambutan merupakan hal penting yang disampaikan oleh pembawa sambutan.
Anda dapat mengubah pokok-pokok isi sambutan menjadi informasi yang berbentuk paparan. Anda dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
Ø  Menemukan isi pokok –pokok isi sambutan.
Ø  Menghubungkan isi sambutan tersebut dengan menggunakan kata penghubung.
Ø  Mengembangkan pokok isi sambutan dengan beberapa kalimat.
Tahap-tahap dalam mendengarkan sambutan
*      Tahap Mendengar
Pada tahap ini kita mendengar segala sesuatu yang disampaikan pembicara.
*      Tahap Memahami
Pada tahap ini, kita harus mengerti dan memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan.
*      Tahap Menginterpretasi
Penyimak yang baik akan mencoba menginterpretasikan isi dan butir-butir pendapat yang terdapat dalam uraian itu.
*      Tahap Mengevaluasi
Setelah menafsirkan, kita dapat menilai atau mengevaluasi pendapat serta gagasan sang pembicara.
*      Tahap Menanggapi
Tahap ini merupakan tahap akhir. Kita dapat menyampaikan tanggapan berupa menyambut,menyerap, mencamkan serta menerima gagasan yang dikemukakan.

Contoh kata sambutan
Assalamu’alaikum Wr. Wb .
Bapak-bapak, Ibu-ibu para undangan dan hadirin yang kami hormati.
Dengan rahmat Allah yang maha kuasa pada hari ini kita bersama-sama bisa berkumpul di tempat ini untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila.
Telah sama-sama kita maklumi bahwa yang melatar belakangi adanya peringatan hari kesaktian Pancasila adalah peristiwa gerakan 30 September, tepatnya pada hari Kamis, tanggal 30 September 1965 PKI mulai melancarkan gerakan perebutan kekuasaan dengan nama gerakan 30 September atau kemudian dikenal dengan G/30 SP/PKI. Gerakan ini mulai melancarkan aksinya dini hari tanggal 1 Oktober 1965.
Enam orang perwira tinggi dan seorang perwira angkatan darat dibunuh dan atau diculik dari kediaman masing-masing. Mereka yang diculik kemudian di bunuh secara kejam oleh anggota-anggota pemuda rakyat, Gerwani dan lain-lain ormas PKI yang telah menunggu di lubang buaya, sebuah desa yang terletak di sebelah selatan Pangkalan Udara utama Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Bersama-sama dengan para korban lainnya yang telah dibunuh di kediaman mereka, jenazah dimasukkan ke dalam sebuah lubang sumur tua di desa tersebut.
Para hadirin yang kami hormati!
Selanjutnya pada tanggal 1 Oktober 1965 mayor Jendral Soeharto diangkat sebagai panglima pemulihan keamanan dan ketertiban serta dibentuknya komando operasi pemulihan keamanan dan ketertiban (kopkamtib).
Tugas pokok kopkamtib adalah pemulihan keamanan dan ketertiban dari akibat-akibat peristiwa gerakan 30 September serta menegakkan kembali kewibawaan pemerintah pada umumnya dengan jalan operasi fisik, militer, dan mental. Operasi-operasi penumpasan segera dilancarkan baik di Jakarta maupun di desa-desa. Dalam usaha penumpasan gerakan pemberontakan ini, dimana-mana ABRI mendapat bantuan dari rakyat dan bekerja sama dengan organisasi-organisasi masa yang setia kepada proklamasi 17 Agustus 1945. Pancasila dan undang-undang dasar 1945.
Gerakan 30 September yang dilancarkan oleh PKI dengan tujuan antara lain ingin mengganti ideologi komunis,   telah membawa korban yang tak ternilai dan merupakan lembaran hitam dalam sejarah Republik Indonesia.
Para hadirin yang kami hormati!
Dalam kita memperingati hari Kesaktian Pancasila seperti sekarang ini, hendaklah kita memanjatkan puji syukur kehadirat Allah  Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kekuatan kepada bangsa Indonesia dan yang telah menyelamatkan seluruh rakyat Indonesia dari ajaran dan pengaruh komunis.
Kepada generasi muda khususnya, hendaknya saudara menyadari bahwa pada hari ini yang kita peringati sebagai hari Kesaktian Pancasila adalah merupakan tindakan yang sangat tepat. Sebab pada tanggal tersebut telah dibuktikan oleh sejarah bahwa  untuk kesekian kalinya Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah hidup bangsa Indonesia telah lolos dari gempuran PKI yang ingin menggantikannya dengan paham komunis yang sama sekali tidak bisa diterima oleh bangsa Indonesia.
Hendaknya pengalaman sejarah ini menjadi pelajaran bagi kita, betapa ampuh dan sakitnya Pancasila dalam menghadapi berbagai tantangan dan ujian serta menghadapi para lawan-lawannya. Dengan kebesaran Allah Yang Maha Kuasa Pancasila masih tetap tegak sebagai dasar negara Republik Indonesia. Kini Pancasila tetap berada di tengah kita sebagai dasar negara dan falsafah bangsa. Tiada hanya untuk hari ini saja, tetapi seterusnya hingga akhir masa Pancasila akan tetap jaya dipersada Indonesia tercinta.
Di samping itu hendaknya kita  perlu menghayati dan mengamalkan Pancasila secara konsekwen, sebagaimana Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR); No. II/MPR/1978 mengenai Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila atau dikenal dengan sebutan Eka Prasetya Pancakarsa.
Para hadirin yang kami hormati!
Marilah kita berdo’a memohon kehadirat Allah Yang Maha Kuasa agar negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila tetap kokoh dan santauasa, dan semoga kita dapat menjaga Pancasila agar kelestariannya sebagai falsafah bangsa dan dasar negara tetap terjaga.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini , semoga bermanfaat bagi kita semua, dan kurang lebihnya kami mohon maaf.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Post diambil dari
http://uimans.blogspot.com/
http://www.masbied.com
dengan sedikit perubahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar