DARAH
Darah merupakan cairan
yang beredar dalam tubuh yang berfungsi untuk transportasi : gas, nutrien, dan
bahan sisa metabolisme. Darah manusia mengandung :
•
Plasma darah
(92% air, 7% protein plasma, 1% zat terlarut lainnya) dan elemen seluler (99,9%
eritrosit , sisanya leukosit dan trombosit )
•
Protein
plasma : 60% albumin, 35% globulin, 4% fibrinogen
•
Zat terlarut
lainnya : elektrolit2, nutrien organik, bahan sisa metabolisme
Fungsi darah:
•
Mengatur
kesimbangan antara darah dengan cairan jaringan (osmoregulasi)
•
Mengatur
kesimbangan asam-basa cairan tubuh
•
Mengatur suhu
tubuh (termoregulasi)
•
Sebagai alat
pertahanan tubuh dengan adanya antibodi (sistem imun)
•
Menjaga
pendarahan yang terus menerus dengan adanya trombosit
A.
Viskositas
Darah
Viskositas darah mempengaruhi laju endapan darah
Viskositas darah > air karena adanya elemen seluler (sel darah) dan
protein plasma (albumin, globulin, fibrinogen)
Viskositas = 3 – 5 x viskositas air (=1,0) pada suhu 37oC dan pH
= 7,35 - 7,45.
Dalam keadaan normal viskositas darah stabil, kecuali ada gangguan seperti
infeksi: anemia, polycitemia yang berakibat pada hematokrit à mempengaruhi tekanan darah
B.
Hemolisa,
Krenasi, dan Fragilitas
Hemolisa adalah keluarnya hemoglobin dari sel
darah merah ke cairan sekelilingnya
Ada 2 macam hemolisa yaitu : hemolisa osmotik
(karena ada perbedaan tekanan osmotik) dan hemolisa kimiawi (karena membran
eritrosit dirusak oleh substansi kimia seperti kloroform, aseton, alkohol, bisa
ular, senyawa arsen, dll)
Krenasi adalah peristiwa mengkerutnya sel
eritrosit karena air keluar dari dalam eritrosit
Fragilitas adalah gambaran kemampuan membran
eritrosit menahan bertambahnya tekanan osmotik dalam sel akibat masuknya air
dari medium
Keadaan normal eritrosit akan mengalami hemolisa
bila tekanan osmotik mediumnya sama dengan 0,4% NaCl.
Bila eritrosit mengalami hemolisa pada konsentrasi
larutan di atas 0,4%, maka eritrosit tersebut lebih rapuh dari eritrosit normal
, contoh : sel eritrosit muda (yang muncul di dalam peredaran akibat terjadi
infeksi/inflamasi atau kerusakan jaringan
C.
Laju
endapan darah
Darah dicampur heparin dimasukkan dalam tabung
Westergen/Wintrobe kemudian tabung diletakkan vertikal maka: dalam 1 jam sel
akan mengendap karena gravitasi. Ketinggian supernatan dalam tabung menunjukkan
laju pengendapan darah
Laju pengendapan darah untuk :
· Pria = 1 – 3 mm / jam
· Wanita = 4 – 7 mm / jam,
· Anak-anak = 0,5 mm / jam
· Keadaan hamil = 35 mm /jam
· Menstruasi, infeksi, mengidap sakit = 65 mm / jam
Faktor yang mempengaruhi LED : berat jenis darah,
viskositas, besar dan bentuk eritrosit, suhu pengukuran, jumlah eritrosit
D.
Koagulasi
dan pembekuan darah
Perubahan fibrinogen (protein yang larut) menjadi fibrin (protein yang tak
larut)
Perubahan dibantu oleh enzim trombin.
Trombin diaktifkan dari protrombin oleh ion Ca++ (faktor IV),
faktor ekstrinsik proconvertin (faktor VII),
tromboplastin (faktor III), faktor instriksik AHF (anti hemofilic factor)(faktor
VIII), dsb.
E.
Hematokrit
(VPRC = volume of Packed Red Cell)
(VPRC = volume of Packed Red Cell)
Hematokrit (Ht) adalah jumlah persen sel darah merah dari sejumlah darah
Pengertian hematokrit 40% adalah dalam darah terdapat 40% sel darah dan 60%
plasma darah.
Nilai normal Ht : untuk pria ± 47% dan wanita ± 45%
F.
Hemoglobin
dan Pembentukan Hemoglobin
Hb memiliki BM 68.000, terdiri atas protein globin yang berkombinasi
dengan heme
Heme merupakan porfirin tipe III yang mengandung Fe
Porfirin III terdiri atas 4 molekul pirol yang dihubungkan satu sama lain
oleh jembatan metilen (=CH4-)
Sintesa Hb dimulai pada fase eritroblast dan dilanjutkan sampai fase
normoblast
Tahapan sintesis hemoglobin:
•
2 asam
ketoglutarat + glisin à pirol
•
4 pirol à
protoporfirin III
•
Protoporfirin
III + Fe à Heme
•
4 Heme + 4
globin à Hemoglobin
Peranan Hb:
•
Hb merupakan
pigmen respirasi untuk mengikat oksigen : Hb + O2 -----à HbO2
•
Setiap gugus
heme berikatan dengan 1 molekul O2
•
Jumlah O2
yang diikat Hb tergantung tekanan partial O2 dalam darah
•
Bila semua
gugus heme berikatan dengan O2, maka darah dikatakan 100% jenuh --à Kapasitas O2
G.
Kapasitas
O2 (Ks O2)
Ks O2 = jumlah O2 yang
diikat Hb dalam 100 ml darah yang kondisinya jenuh ( 1 gram Hb dapat mengikat
1,34 ml O2 )
Afinitas Hb terhadap O2 dipengaruhi :
1.
Tekanan
partial CO2
2.
Suhu tubuh
3.
pH darah
Kadar 2,3 fosfogliserat dalam darah
Kandungan total O2 dalam darah =
kandungan O2 yang terlarut dalam plasma + kandungan O2
yang terikat pada Hb
Untuk itu perlu diketahui koefisien kelarutan O2
yaitu = 2,4 ml O2 dalam 100 ml darah (pada 37oC , 760
mmHg)
H.
Derivat
Hemoglobin
(Selain O2 dan CO2,
Hb juga memiliki afinitas dengan zat-zat lain)
•
Hemoglobin
tereduksi : disebut juga ferohemoglobin yakni Hb yang telah melepaskan
oksigennya. Ditulis dengan simbol Hb(globin)(Por.Fe++)
•
Methemoglobin
: diperoleh jika hemoglobin tereduksi dioksidasi dengan Fe(CN)3. Methemoglobin
disebut juga ferihemoglobin dan ditulis dengan simbol Met.Hb atau Hb(OH) atau
Hb(globin)(Por.Fe+++)
•
Karboksihemoglobin
: merupakan ikatan Hb dengan karbonmonoksida (CO), diberi simbol HbCO atau
Hb(globin)(Por.Fe++)CO. Affinitasnya terhadap CO adalah 200-250 kali
lebih besar dibanding Hb dengan O2, oleh karena itu gas CO sangat berbahaya
bila terhirup dalam jumlah yang besar
•
Sianmethemoglobin
: merupakan ikatan antara CN dengan Methemoglobin/Hemoglobin/Hemoglobin
tereduksi, Sianmethemoglobin diberi simbol Met.Hb.CN, atau Hb(globin)(Por.Fe+++)CN
•
Sulfohemoglobin
: terbentuk bila ferohemoglobin dicampur dengan gas H2S, sehingga Hb mengalami
putrefraksi
I.
Pigmen
respirasi lain
•
Klorokruorin
: mengandung Fe 1,2% , BM 3.000.000, terdapat dalam plasma dan berwarna hijau,
afinitas terhadap O2 lebih rendah dari Hb, Contoh : terdapat pada Polychaeta,
•
Eritokruorin
: juga mengandung Fe , BM 1.000.000, terdapat dalam plasma, Contoh ; pada
Protozoa dan larva beberapa insekta
•
Hemeritrin :
berwarna violet, mengandung Fe sebanyak 3 x dari yang terdapat dalam Hb, Fe
tidak terdapat dalam porfirin tapi terikat langsung pada protein, BM 120.000,
terdapat dalam sel darah, Contoh : cacing laut Megaloma, Sipunculus, dan pada
Brachiopoda
•
Hemosianin :
mengandung Cu yg terikat langsung pada protein, tidak mengandung porfirin, BM
400.000 – 700.000 , terdapat dalam plasma, contoh : pada Crustacea , Arthropoda,
Cephalopoda
•
Hemokrupein :
terdapat dalam sel darah merah biri-biri, kuda, dan sapi. Mengandung Cu dan
mempunyai BM 35.000
J.
Sel
darah merah
•
Jumlah SDM
adalah banyaknya sel darah merah yang terdapat dalam 1 mm3 darah.
•
Pada pria 5
juta/mm3 dan wanita 4,5juta/mm3.
•
Hemasitometer
= alat untuk menghitung jumlah SDM
•
Larutan Hayem
= larutan pengencer untuk pengukuran jumlah SDM dengan hemasitometer
Tidak ada komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =)) Kalo mo yang emoticon kucing pake yang ini : :f :D :) ;;) :x :$ x( :?
:@ :~ :| :)) :( :s :(( :o
Posting Komentar