Senin, 16 Juli 2012

target='_blank' Informasi/Hal-hal mengenai Darah


DARAH
Darah merupakan cairan yang beredar dalam tubuh yang berfungsi untuk transportasi : gas, nutrien, dan bahan sisa metabolisme. Darah manusia mengandung :
          Plasma darah (92% air, 7% protein plasma, 1% zat terlarut lainnya) dan elemen seluler (99,9% eritrosit , sisanya leukosit dan trombosit )
          Protein plasma : 60% albumin, 35% globulin, 4% fibrinogen
          Zat terlarut lainnya : elektrolit2, nutrien organik, bahan sisa metabolisme
Fungsi darah:
          Alat transportasi yang berkaitan dengan respirasi, ekskresi, dan regulasi
          Mengatur kesimbangan antara darah dengan cairan jaringan (osmoregulasi)
          Mengatur kesimbangan asam-basa cairan tubuh
          Mengatur suhu tubuh (termoregulasi)
          Sebagai alat pertahanan tubuh dengan adanya antibodi (sistem imun)
          Menjaga pendarahan yang terus menerus dengan adanya trombosit
A.   Viskositas Darah
Viskositas darah mempengaruhi laju endapan darah
Viskositas darah > air karena adanya elemen seluler (sel darah) dan protein plasma (albumin, globulin, fibrinogen)
Viskositas = 3 – 5 x viskositas air (=1,0) pada suhu 37oC dan pH = 7,35 - 7,45.
Dalam keadaan normal viskositas darah stabil, kecuali ada gangguan seperti infeksi: anemia, polycitemia yang berakibat pada hematokrit à mempengaruhi tekanan darah
B.    Hemolisa, Krenasi, dan Fragilitas
Hemolisa adalah keluarnya hemoglobin dari sel darah merah ke cairan sekelilingnya
Ada 2 macam hemolisa yaitu : hemolisa osmotik (karena ada perbedaan tekanan osmotik) dan hemolisa kimiawi (karena membran eritrosit dirusak oleh substansi kimia seperti kloroform, aseton, alkohol, bisa ular, senyawa arsen, dll)
Krenasi adalah peristiwa mengkerutnya sel eritrosit karena air keluar dari dalam eritrosit
Fragilitas adalah gambaran kemampuan membran eritrosit menahan bertambahnya tekanan osmotik dalam sel akibat masuknya air dari medium
Keadaan normal eritrosit akan mengalami hemolisa bila tekanan osmotik mediumnya sama dengan 0,4% NaCl.
Bila eritrosit mengalami hemolisa pada konsentrasi larutan di atas 0,4%, maka eritrosit tersebut lebih rapuh dari eritrosit normal , contoh : sel eritrosit muda (yang muncul di dalam peredaran akibat terjadi infeksi/inflamasi atau kerusakan jaringan
C.    Laju endapan darah
Darah dicampur heparin dimasukkan dalam tabung Westergen/Wintrobe kemudian tabung diletakkan vertikal maka: dalam 1 jam sel akan mengendap karena gravitasi. Ketinggian supernatan dalam tabung menunjukkan laju pengendapan darah
Laju pengendapan darah untuk :
·      Pria = 1 – 3 mm / jam
·      Wanita = 4 – 7 mm / jam,
·      Anak-anak = 0,5 mm / jam
·      Keadaan hamil = 35 mm /jam
·      Menstruasi, infeksi, mengidap sakit  = 65 mm / jam
Faktor yang mempengaruhi LED : berat jenis darah, viskositas, besar dan bentuk eritrosit, suhu pengukuran, jumlah eritrosit
D.   Koagulasi dan pembekuan darah
Perubahan fibrinogen (protein yang larut) menjadi fibrin (protein yang tak larut)
Perubahan dibantu oleh enzim trombin.
Trombin diaktifkan dari protrombin oleh ion Ca++ (faktor IV), faktor ekstrinsik proconvertin (faktor  VII), tromboplastin (faktor III), faktor instriksik AHF (anti hemofilic factor)(faktor VIII), dsb.
E.    Hematokrit
(VPRC = volume of Packed Red Cell)
Hematokrit (Ht) adalah jumlah persen sel darah merah dari sejumlah darah
Pengertian hematokrit 40% adalah dalam darah terdapat 40% sel darah dan 60% plasma darah.
Nilai normal Ht : untuk pria ± 47% dan wanita ± 45%
F.    Hemoglobin dan Pembentukan Hemoglobin
Hb memiliki BM 68.000, terdiri atas protein globin yang berkombinasi dengan heme
Heme merupakan porfirin tipe III yang mengandung Fe
Porfirin III terdiri atas 4 molekul pirol yang dihubungkan satu sama lain oleh jembatan metilen (=CH4-)
Sintesa Hb dimulai pada fase eritroblast dan dilanjutkan sampai fase normoblast
Tahapan sintesis hemoglobin:
       2 asam ketoglutarat + glisin à pirol
       4 pirol à  protoporfirin III
       Protoporfirin III + Fe à Heme
       4 Heme + 4 globin à Hemoglobin
Peranan Hb:
       Hb merupakan pigmen respirasi untuk mengikat oksigen : Hb + O2 -----à HbO2
       Setiap gugus heme berikatan dengan 1 molekul O2
       Jumlah O2 yang diikat Hb tergantung tekanan partial O2 dalam darah
       Bila semua gugus heme berikatan dengan O2, maka darah dikatakan 100% jenuh --à Kapasitas O2
G.   Kapasitas O2 (Ks O2)
Ks O2 = jumlah O2 yang diikat Hb dalam 100 ml darah yang kondisinya jenuh ( 1 gram Hb dapat mengikat 1,34 ml O2 )
Afinitas Hb terhadap O2 dipengaruhi :
1.    Tekanan partial CO2
2.    Suhu tubuh
3.    pH darah
Kadar 2,3 fosfogliserat dalam darah
Kandungan total O2 dalam darah = kandungan O2 yang terlarut dalam plasma + kandungan O2 yang terikat pada Hb
Untuk itu perlu diketahui koefisien kelarutan O2 yaitu = 2,4 ml O2 dalam 100 ml darah (pada 37oC , 760 mmHg)
H.   Derivat Hemoglobin
(Selain O2 dan CO2, Hb juga memiliki afinitas dengan zat-zat lain)
       Hemoglobin tereduksi : disebut juga ferohemoglobin yakni Hb yang telah melepaskan oksigennya. Ditulis dengan simbol Hb(globin)(Por.Fe++)
       Methemoglobin : diperoleh jika hemoglobin tereduksi dioksidasi dengan Fe(CN)3. Methemoglobin disebut juga ferihemoglobin dan ditulis dengan simbol Met.Hb atau Hb(OH) atau Hb(globin)(Por.Fe+++)
       Karboksihemoglobin : merupakan ikatan Hb dengan karbonmonoksida (CO), diberi simbol HbCO atau Hb(globin)(Por.Fe++)CO. Affinitasnya terhadap CO adalah 200-250 kali lebih besar dibanding Hb dengan O2, oleh karena itu gas CO sangat berbahaya bila terhirup dalam jumlah yang besar
       Sianmethemoglobin : merupakan ikatan antara CN dengan Methemoglobin/Hemoglobin/Hemoglobin tereduksi, Sianmethemoglobin diberi simbol Met.Hb.CN, atau Hb(globin)(Por.Fe+++)CN
       Sulfohemoglobin : terbentuk bila ferohemoglobin dicampur dengan gas H2S, sehingga Hb mengalami putrefraksi
I.      Pigmen respirasi lain
       Klorokruorin : mengandung Fe 1,2% , BM 3.000.000, terdapat dalam plasma dan berwarna hijau, afinitas terhadap O2 lebih rendah dari Hb, Contoh : terdapat pada  Polychaeta,
       Eritokruorin : juga mengandung Fe , BM 1.000.000, terdapat dalam plasma, Contoh ; pada Protozoa dan larva beberapa insekta
       Hemeritrin : berwarna violet, mengandung Fe sebanyak 3 x dari yang terdapat dalam Hb, Fe tidak terdapat dalam porfirin tapi terikat langsung pada protein, BM 120.000, terdapat dalam sel darah, Contoh : cacing laut Megaloma, Sipunculus, dan pada Brachiopoda
       Hemosianin : mengandung Cu yg terikat langsung pada protein, tidak mengandung porfirin, BM 400.000 – 700.000 , terdapat dalam plasma, contoh : pada Crustacea , Arthropoda, Cephalopoda
       Hemokrupein : terdapat dalam sel darah merah biri-biri, kuda, dan sapi. Mengandung Cu dan mempunyai BM 35.000
J.     Sel darah merah
       Jumlah SDM adalah banyaknya sel darah merah yang terdapat dalam 1 mm3 darah.
       Pada pria 5 juta/mm3 dan wanita 4,5juta/mm3.
       Hemasitometer = alat untuk menghitung jumlah SDM
       Larutan Hayem = larutan pengencer untuk pengukuran jumlah SDM dengan hemasitometer



Tidak ada komentar:

Posting Komentar